Ketahui 5 Bahasa Cinta Karyawan untuk Meningkatkan Kinerjanya

Mari bertanya kepada diri sendiri, apakah yang menggerakkan kita untuk berbuat sesuatu, baik untuk diri sendiri maupun orang lain? Salah satu kelebihan manusia ialah dia memiliki naluri untuk berkasih sayang dan mencintai sesuatu. Dan kabar baiknya, hal itu bisa juga kita wujudkan dalam kehidupan profesional di perusahaan dengan menguatkan 5 bahasa cinta karyawan.

Naluri ini akan terus ada karena anugerah dari Sang Pencipta, sebagaimana naluri yang lain seperti naluri untuk meyakini ada kekuatan yang lebih besar selain dirinya, dan naluri untuk mempertahankan diri dengan berbagai bentuknya.

Tidak terpenuhinya naluri, tidak akan menyebabkan manusia mengalami kematian secara langsung, namun ia dapat membuat seorang manusia mengalami kekosongan dan kegelisahan dalam hidupnya. Walaupun dalam tingkat keparahan tertentu dan dalam waktu yang cukup panjang, tidak terpenuhinya naluri dapat menyebabkan manusia mengalami gangguan kesehatan.

Dalam konteks pekerjaan yang melibatkan hubungan antar individu, rasanya tidak ada salahnya untuk menjadikan potensi naluri ini sebagai sebuah jalan untuk membangun hubungan produktif antara pengusaha dan karyawan, atau antara atasan dengan bawahan, dan antar sesama karyawan. Mari kita simak ulasan singkat tentang 5 bahasa cinta karyawan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.

Bahasa Cinta Pertama adalah Quality Time

Berapa sering kita mengalokasikan waktu dengan mereka dan topik apa yang dibicarakan saat pertemuan tersebut?

Menurut survei yang dilakukan oleh Gallup menemukan bahwa 75% karyawan mengundurkan diri karena ketidakcocokan dengan manajer atau atasannya. Sedangkan, 70% diantaranya adalah karena atasan/manajer tidak mampu memberikan arahan yang jelas. Tujuan dan arahan yang jelas hanya dapat diwujudkan dengan komunikasi yang berkualitas antara atasan dan bawahan.

Jadwalkan secara rutin pertemuan tatap muka dengan setiap karyawan atau bawahan yang langsung berada di bawah supervisi. Pertemuan ini berbeda dengan pertemuan meeting dalam group atau department. Ini adalah pertemuan khusus untuk mendengarkan harapan dan apa yang dirasakan oleh masing-masing.

Kedua adalah Gift

Apresiasi apa dan seberapa sering itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh karyawan atau anggota tim berpengaruh terhadap pencapaian kinerjanya maupun departemennya, dan itu penting?

Pemberian apresiasi ini juga menunjukkan bahwa atasan dan perusahaan menghargai apa yang sudah dilakukan dan tentunya menambah penghargaan bagi diri karyawan tersebut. Pekerjaannya menjadi bernilai dan keberadaannya diakui (naluri mempertahankan diri atau eksistensi).

Pemberian hadiah ini dilakukan dengan cara yang paling sederhana misalnya ucapan terima kasih atau berupa pemberian penghargaan secara khusus.

Ketiga adalah Positive Affirmation

Pernahkah Anda memberikan suatu pujian atau label terbaik kepada anggota tim yang ada bersama Anda meskipun itu masih berupa harapan?

Ucapan adalah doa dan harapan. Ketika kita mengatakan kepada anggota tim “Kamu adalah karyawan yang baik, kamu smart, kamu berintegritas”, atau kepada manajer di ring-1 Anda mengatakan “Kamu adalah leader yang hebat.”, ternyata kata-kata ini akan begitu meresap dalam dirinya dan menimbulkan efek yang sangat dalam.

Ia akan terdorong untuk mempertanggungjawabkan label atau doa yang diberikan kepadanya. Ia tidak ingin mencoreng label itu karena boleh jadi, itu yang sangat dia inginkan di sepanjang karirnya. Bukankah ketika kita dipuji dengan kalimat “Kamu cantik atau ganteng sekali dengan pakaian itu”, seketika kita merasa cantik dan ganteng bukan? Dan lain waktu ketemu lagi, kita ingin mempertahankan penampilan itu.

Ucapkan kalimat-kalimat positif. Jika itu memang belum terwujud, anggaplah itu sebagai sebuah doa untuk tim. Semua manusia di dunia ini, akan menghargai siapapun yang mendoakannya. Tidak ada kata yang lebih baik dan disukai selain dari kata berisi doa dan ajakan kepada kebaikan.

Bahasa Cinta Keempat adalah Serve

Pernahkah Anda mengulurkan bantuan dengan tulus kepada anggota tim yang tengah mengalami kesulitan dalam pekerjaannya?

Coba kita ingat-ingat, siapakah orang yang pertama kali membantu kita ketika menginjakkan kaki di tempat kerja pertama kali dan itu menjadi awal perjuangan hingga seperti sekarang? Jika pun orang itu pernah membuat kecewa, kita akan selalu ingat jasa baik yang pernah diberikannya yang menghantarkan kita pertama kali sampai di titik ini.

Boleh jadi bagi kita bantuan itu bukan apa-apa, namun akan jadi sangat luar biasa bagi orang yang membutuhkannya. Tawarkan bantuan dengan tulus artinya bukan karena memang kita terpaksa membantu sambil menyampaikan kekecewaan karena jatuh tempo sudah tiba.

Bahasa Cinta yang Terakhir adalah Growth

Berapa jumlah tim yang berhasil mengalami peningkatan karir ketika berada di bawah kepemimpinan kita? Jawaban atas pertanyaan di atas adalah salah satu indikator yang menunjukkan bahwa kita memberikan ruang kepada anggota tim untuk mengembangkan kompetensi sehingga dapat meningkatkan karirnya.

Bagaimana cara mengungkapkan bahasa pertumbuhan ini? Lakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah melalui program training, coaching, mentoring, perluasan tanggung jawab, dan penugasan dalam project-project besar di perusahaan.

Itulah 5 bahasa cinta karyawan yang dapat mengikat mereka memberikan kinerja terbaik ketika kita tahu cara menggunakannya.

2 comments on “Ketahui 5 Bahasa Cinta Karyawan untuk Meningkatkan Kinerjanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *