Kenali Empat Level Kepercayaan Mitra Bisnis maupun Karyawan: Jangan Salah Memberi Kepercayaan

empat level kepercayaan

Dalam perjalanan membangun karir maupun bisnis, Anda perlu mengenal empat level kepercayaan orang-orang di sekitar Anda agar tidak mudah dikhianati oleh mitra dan pegawai.

Contohnya, jika seorang profesional ingin menapaki anak tangga karir menuju puncak, ia akan mendapati bahwa kemajuan tersebut tidak akan bisa dicapai kecuali orang tersebut memiliki kemampuan menjalin hubungan antar manusia, semakin tinggi posisi seseorang, yang paling dibutuhkan adalah kemampuan dalam membangun hubungan dengan orang lain.

Begitu juga dengan para entrepreneur. Saat bisnis masih berskala kecil, Solopreneur adalah sebuah pilihan, yaitu menjalani segala aktivitas bisnis secara mandiri, dia sebagai direktur sekaligus sebagai operator bahkan sebagai office boy, namanya saja Solopreneur. But, saat bisnis itu mulai berkembang, bertambah pelanggan, dan bertambah outlet, saat itulah ia tidak mungkin lagi menjadi seorang Solopreneur. Ia harus membangun tim yang tepat untuk menggantikan posisinya untuk mengerjakan pekerjaan tertentu, atau pekerjaan yang tidak terlalu signifikan dampaknya.

Apa persoalannya?

Persoalan tentang hubungan manusia dimulai yaitu saat Anda melibatkan orang lain dalam proses bisnis maupun pekerjaan sebagai profesional. Persoalan paling klasik dalam dunia profesional maupun bisnis yang berhubungan dengan orang adalah ketika salah satu dari anggota tim atau mitra bisnis Anda melakukan penyelewengan atau lebih buruk lagi disebut pengkhianatan.

Bagi pengusaha, misalnya mitra bisnis Anda membatalkan pembelian yang sudah disepakati, teman bisnis Anda membuka bisnis sejenis, atau tim terbaik Anda memutuskan untuk keluar pindah ke pesaing atau membuka bisnis sejenis dan mengambil pelanggan atau klien Anda, itu sering disebut sebagai bentuk pengkhianatan. Terdengar klasik bukan? Apa sebabnya?

Kajian terhadap beberapa literatur dan best practice menunjukkan bahwa, persoalan ini terjadi karena satu kesalahan besar, yaitu Anda salah dalam menaruh kepercayaan kepada orang lain atau kepada orang yang ada di sekeliling Anda. Kenapa bisa sampai salah menaruh kepercayaan? tidak lain adalah karena Anda gagal atau terlambat dalam mengenali siapa yang layak dipercaya. So, Bagaimana cara mengenali orang-orang di sekitar kita agar tidak salah dalam menaruh kepercayaan?

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenal empat level kepercyaan dan kemudian mengelompokkan orang-orang disekitar Anda ke dalam 4 (empat) kategori level kepercayaan tersebut. Mari kita ulas satu per satu empat level kepercayaan tersebut:

Orang Asing

Pertama, Kelompok pertama dari empat level pekercayaan adalah kepercayaan orang asing. Kelompokkan siapa pun ia ke dalam kategori orang asing apabila Anda tidak memiliki pengalaman dengan mereka. Mungkin saja mereka tampak bisa dipercaya. Mereka mempesona, ramah, dan bermulut manis. Secara naluriah Anda menyukai dan percaya pada mereka. Namun ingatlah, sosiopat pun bisa mendapat kepercayaan. Pengalaman adalah guru terbaik yang akan menunjukkan sesuatu yang tersembunyi.

Jika Anda tidak memiliki pengalaman pribadi secara langsung atau mengenal seseorang yang bekerja dengannya, masukkan ia ke dalam kategori orang asing. Jangan percaya padanya hingga Anda lebih mengenalnya.

Pendukung

Kelompok kedua dari empat level kepercayaan adalah kepercayaan seorang pendukung. Kelompok ini berisi orang-orang yang memiliki rekam jejak dalam bidangnya. Mereka direkomendasikan oleh orang-orang yang Anda percayai atau memiliki riwayat hidup yang menunjukkan kemampuan mereka untuk melaksanakan apa yang mereka ucapkan.

Namun, Anda tetap perlu hati-hati, karena riwayat hidup bisa saja direkayasa dan rekomendasi mengandung bias atau keengganan untuk benar-benar jujur. Oleh karena itu, perlu sekali dari awal Anda untuk mengenali siapa mereka. Caranya bisa dilihat di sini. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan jasa rekrutmen yang banyak menawarkan jasanya.

Namun, orang dalam kategori ini memiliki kemungkinan untuk dapat dipercaya. Terlabih Anda pun sudah dapat membuktikan langsung meski pun dalam waktu yang singkat.

Orang yang Dipercaya

Ketiga, kategori ini Anda isi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman dengan Anda. Pastinya adalah pengalaman yang baik, pengalaman yang membuat Anda merasa memiliki kepuasan bekerja sama dengan Anda. Mereka telah menunjukkan kesetiaan, kejujuran, dan keandalan mereka. Mereka lebih bisa dipercaya ketimbang 2 kategori sebelumnya karena Anda sudah menyaksikan karakter positif mereka, buka hanya mendengar perihal mereka sebagai pihak kedua.

Teman Seperjuangan

Level terakhir dari empat level kepercayaan adalah kepercayaan terhadap teman seperjuangan. Kategori ini adalah level tertinggi kepercayaan. Orang pada posisi ini lebih dari sekedar mitra bisnis, rekan kerja, atau teman di meja transaksi. Namun, ia adalah orang ketika Anda datang kepadanya mereka akan menanyakan “Apa yang bisa saya bantu untuk membuat kamu berhasil?”

Dalam kategori ini, berisi pula orang-orang yang bersedia dan mampu memindahkan gunung seandainya Anda meminta itu untuk dilakukan agar Anda merasa terbantu.

Akan tetapi, sadarilah, menemukan kategori orang yang keempat ini membutuhkan waktu yang cukup panjang. Tak sedikit diantaranya kita harus menelan pil pahit pengkhianatan dulu baru kita memahami level orang tersebut sebenarnya ada di mana.

Silahkan ditanyakan kepada para pengusaha maupun profesional sukses, pasti akan selalu ada kisah pilu tentang orang kepercayaan yang mengkhianati mereka, tentang pegawai yang sudah dianggap keluarga tapi membelot begitu mendapatkan tawaran lebih bagus.

So, jangan berharap Anda bisa membangun lingkaran besar kepercayaan. Lupakanlah bekerja bersama ratusan orang yang nyawa Anda bisa dipercayakan pada mereka.

Kesimpulannya, Anda tidak bisa memberikan kepercayaan sama rata kepada semua orang. Begitu juga jangan menaruh ekspektasi pada siapa pun melebihi kategori tempat ia berada. But, jika tiak, maka bersiaplah untuk merasakan kekecewaan yang lebih besar. Tingkat kepercayaan berbanding lurus dengan kekecewaan yang akan dialami jika terjadi.

So, kemampuan untuk bisa mengenali dan membagi kepercayaan sesuai dengan kategori level kepercayaan akan membuat Anda mampu mengelola ekspektasi dengan baik sehingga akhirnya membuat Anda terhindar dari kekecewaan dan konflik.

Pertanyaannya, apabila setelah melalui 4 saringan tersebut masih ditemukan penyimpangan dan penyelewengan oleh mitra dan karyawan Anda, apa yang harus dilakukan? Jangan kemana-mana, simak terus ulasan singkat dan aplikatif di artikel selanjutnya.

Selamat bersinergi dengan sahabat seperjuangan Anda, menuju kehidupan yang makmur nan bahagia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *