Apa kriteria kunci dalam merekrut karyawan terbaik? Jika ada satu hal yang terpenting yang dilakukan oleh business owner berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, maka satu hal itu adalah tentang perekrutan karyawan. Mengapa? Karena bisnis perusahaan hanya dapat berjalan di tangan karyawan yang kompeten di bidangnya. Salah dalam melakukan perekrutan, berakibat sangat fatal dan membahayakan bisnis perusahaan.
Untuk memastikan proses bisnis dijalankan oleh orang yang tepat, maka perlu sekali bagi pelaku usaha untuk mengenali siapa yang layak untuk menduduki jabatan-jabatan kunci tersebut sehingga operasional dapat berjalan sehingga business owner dapat fokus pada strategi pengembangan usaha.
Namun, tidak dipungkiri, kita sering terjebak dengan kerumitan-kerumitan dalam proses rekrutmen. Mulai dari pembuatan iklan lowongan kerja, chanel rekrutmen, proses seleksi, sampai dengan penempatan karyawan.
Banyaknya alat tes dan metode seleksi yang biasa digunakan dalam rekrutmen seringkali membuat perekrut malah jadi bingung. Terlebih setelah melalui proses yang panjang dan kandidat telah diputuskan untuk direkrut, dalam hitungan dua atau tiga bulan kita menemukan fakta bahwa sepertinya salah merekrut karyawan yang terbukti dengan kinerja yang tidak diharapkan pada posisinya.
Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah cara sederhana dalam proses seleki karyawan sehingga kita mendapatkan karyawan terbaik pada posisinya. Mari kita ulas apa saja kriteria dalam merekrut karyawan terbaik sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah menentukan kriteria sesederhana mungkin yang Anda sendiri tidak perlu berfikir rumit. Kriteria mendasar yang harus calon karyawan lewati bisa kita singkat menjadi PIC. Apa saja itu?
Passion
Passion menggambarkan kondisi seseorang yang begitu antusias dalam menjalankan tugas kerja yang diberikan oleh perusahaan dengan hasil terbaik yang bisa diberikan.
Bagaimana cara mengenali karyawan yang memiliki passion pada posisi yang dilamar? Kunci pertama adalah ada pada kemampuan mendengarkan pewawancara pada saat melakukan interview kerja dengan kandidat. Apa yang harus didengarkan dari kandidat? Tidak lain adalah cerita perjalanan karir, pencapaian, dan bagaimana ia menggambarkan masa depan karir yang ingin dijalaninya.
Jadi, tugas pewawancara adalah meminta kandidat menceritakan perjalanan karirnya sambil menangkap kata kunci yang sering diulang dalam cerita. Orang yang memiliki passion dibidangnya, akan sangat terlihat ketika dia bercerita. Matanya berbinar-binar, rincian ceritanya berurutan dan detail serta sistematis, mulai dari rencana – proses sampai dengan hasil kerjaannya, dan dia akan memiliki harapan akan masa depan karir yang ingin dijalaninya.
Orang dengan passion seperti itu, akan menjalani hari-harinya dengan penuh semangat dan melihat setiap pekerjaan sebagai sebuah aktivitas yang akan membuat dia semakin hebat di bidangnya, bukan hanya sekedar menjalankan kewajibannya sebagai pekerja yang diberikan upah atas kinerjanya.
Integrity
Elemen kedua ini berbicara tentang dasar-dasar dari sikap seorang profesional, yaitu dimilikinya integritas yang menunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kejujuran. Tak dipungkiri bahwa elemen kedua ini benar-benar sebuah kunci agar seseorang dapat bekerja sama dengan Anda.
Bagaimana mengetahui seorang kandidat yang kita seleksi memiliki integritas atau tidak? Banyak perusahaan menawarkan tools yang digunakan untuk menguji ini. Namun, sayangnya elemen ini tidak mudah dideteksi dengan keakuratan tinggi. Tidak semua perusahaan memiliki alat pengukur kebohongan atau untuk memprediksi perilaku seseorang dalam kondisi tertentu saat dia menduduki jabatannya.
Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki integritas atau tidak adalah dengan bekerja bersamanya. Jika belum pernah bekerja sama, maka cara yang digunakan adalah dengan melakukan reference check. Yes… untuk mengetahui track record seseorang pada pekerjaan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Dengan melakukan reference check, perekrut akan mendapatkan informasi tentang kinerja dan perilaku kandidat. Namun, harus diperhatikan bahwa, reference check memiliki etika. Mulai dari menanyakan kesediaan kandidat untuk dilakukan background check terhadap perjalanan karir sebelumnya.
Pada umumnya, perekrut akan melakukan reference check melalui jaringan profesional atau antar teman. Namun, saat ini ada banyak perusahaan penyedia jasa reference check yang biayanya dikenakan per headcount yang dihubungi.
Tentang pentingnya integritas bagi seorang karyawan dapati dilihat di sini.
Competent
Komponen terakhir adalah kompetensi atau gampangnya sering disebut dengan skill, meskipun skill hanyalah satu bagian dari kompetensi, yaitu seperangkat kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seseorang agar dapat melakukan pekerjaannya dan mencapai hasil kerja yang diharapkan pada posisi yang diduduki.
Skill ini merujuk pada perilaku kerja yang mencerminkan keahlian tertentu. Skill ini bersifat konkret alias bisa diobservasi, baik itu pada saat menunjukkannya maupun hasilnya.
Pada level posisi bawah (pelaksana), kemampuan teknis ini dapat diuji dengan menggunakan rangkaian tes teknis yang disediakan oleh perusahaan. Kandidat diminta mengerjakan berbagai persoalan teknis yang biasa terjadi pada posisi yang akan ditempatinya.
Sedangkan kemampuan pada tingkat managerial, tes kompetensi manajemen dapat dilakukan dengan menggunakan assessment center. Kandidat diminta mengerjakan serangkaian tugas yang menumpuk yang biasa dihadapi oleh pemangku jabatan pada posisinya.
Tes kamampuan teknis ini biasanya dilakukan oleh calon atasan kandidat, karena dialah yang paling mengerti tugas dan tanggung jawab yang akan diemban oleh kandidat.
Itulah tiga kriteria kunci dalam merekrut karyawan terbaik dibidangnya. Tetaplah mencari dan tetaplah fokus membangun talenta terbaik di perusahaan Anda.
Happy Hunting…
Pingback: empat level kepercayaan