Sebagai HR, saya sering mendapati karyawan yang sering “curhat” mengenai perjalanan karirnya, apa lagi bagi mereka yang sudah sekian lama berkarir namun belum menemukan dirinya dalam keadaan yang menyenangkan dalam menjalani pekerjaan. Setiap hari dijalaninya dengan penuh kegalauan dan kebimbangan, dan pada akhirnya kinerja tidak maksimal. Lalu apa sesungguhnya yang membuat kita dapat merasa bahwa pekerjaan yang kita jalani begitu menggairahkan? PASSION, ya, jawabnya adalah ketika kita melakukan pekerjaan sesuai dengan passion.
Perdebatan tentang korelasi antara passion dan karir masih terjadi saat ini. Sebagian mengatakan, “jika ingin menemukan kebahagiaan dalam menjalani proses kerja, lakukan pekerjaan yang sesuai dengan passion.” Namun, ada juga yang mengatakan bahwa, “salah satu kunci untuk meningkatkan karir adalah menjalani pekerjaan dan peluang yang ada meski tidak sesuai dengan passion kita”. Singkatnya, jika ada peluang yang meskipun tidak sesuai dengan passion, “Sikaaat”. Lalu mana yang mau Anda pegang?
Menurut saya, perlu ada pemisahan antara kebahagiaan dengan karir. Bekerja sesuai dengan passion akan melahirkan jiwa-jiwa professional penuh gairah dan hasrat untuk memberikan yang terbaik. Artinya, kebahagiaan dalam menjalani tugas dan setiap tahap pekerjaan berasal dari dalam diri yang mengikuti hati nurani. Dengan kebahagiaan inilah akan muncul prestasi kerja yang gemilang sebagai dampak dari upaya memberikan yang terbaik dalam setiap tugas. Di sisi lain, karir yang sering diatributkan dengan jabatan, belum tentu merupakan panggilan dari hati nurani melainkan sebagai penugasan. Motivasi yang mendorong seseorang untuk meraihnya merupakan motivasi yang berasal dari luar diri, misalnya, untuk mendapatkan kompensasi yang lebih besar dan fasilitas lain yang akan didapatkan.
Walhasil, jelaslah bahwa, mengejar passion berbuah kebahagiaan dan gairah hidup yang berpeluang menghasilkan prestasi kerja yang wow yang akhirnya karir pun melesat, sedangkan mengejar karir (baca: jabatan) yang mengenyampingkan passion, berpeluang mendapatkan kenaikan karir namun belum tentu kebahagiaan. Seringkali perjuangannya bertentangan dengan hati nurani dan berbuah kegalauan, sehingga dipuncaknya ia akan mengatakan “kok, Cuma segini saja ya ternyata”.
So, jika Anda harus memilih, “Passion” atau “Karir”? Apa jawaban Anda? Saya sendiri lebih memilih mencari dan menemukan passion. Ya, boleh dibilang, saya lebih mengutamakan kebahagiaan dan kegairahan ketika menjalani sesuatu. Saya merasakan, energy besar dan muncul kreatifitas-kreatifitas ketika menjalaninya. Dan saya sangat menikmati ketika berada di kelas-kelas mengajar dan people development. Boleh dibilang, itulah passion saya. Pernah suatu ketika, saya mencoba melanggar passion saya, dengan menerima sebuah jabatan pekerjaan yang berbeda dengan passion. Walhasil, saya menjalaninya terasa begitu berat. Uniknya adalah, bukan melakukannya yang sulit, tapi tidak adanya kegairahan untuk mengerjakannya. Bahkan untuk belajar bagaimana cara melakukannya. Oleh karenanya, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan dan pekerjaan itu. Dari situlah saya menemukan betapa pentingnya bekerja sesuai dengan passion.
Demikian ulasan singkat tentang Passion dan Karir. Selamat berjuang menemukan passion dan temukan hasrat dan gairah hidup dalam menjalani kehidupan, dan pastikan Anda bahagia hari ini.